Aceh Barat
– Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan Aceh berjuang bukan untuk
merdeka atau memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Aceh berjuang bukan untuk merdeka, tapi
menuntut kejujuran dan keikhlasan dari pemerintah pusat terhadap Aceh,”
katanya di Meulaboh, Ahad (7/10/2012) malam.
Di hadapan tokoh masyarakat, adat, alim
ulama, dan Muspida Aceh Barat, gubernur Zaini Abdullah mengimbau seluruh
elemen masyarakat untuk menjaga dan merawat perdamaian yang telah
terjalin selama ini.
Menurut dia, perdamaian sebagai isyarat
berakhirnya konflik bersenjata yang terjadi puluhan tahun di Aceh harus
dipertahankan, sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran bersama di
provinsi ini.
“Perdamaian Aceh di bawah kepemimpinan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla ketika itu,
sudah sepakat Aceh tetap dalam bingkai NKRI,” kata gubernur.
Yang penting sekarang, kata dia, menjaga
perdamaian, meski beberapa waktu lalu hampir terjadi kericuhan sesama
yang dikhawatirkan dapat merusak perdamaian tersebut.
Di pihak lain, gubernur menyatakan Aceh
Berat khususnya merupakan salah satu daerah yang menyimpan cukup banyak
potensi seperti sektor perkebunan, kehutanan dan pariwisata.
“Saya melihat potensi ini akan mampu
mendongkrak pendapatan daerah terutama sektor pariwisata jika memang
dikelola secara baik dengan memperhatikan pelestarian alam,” kata
gubernur Aceh.
“Indahnya panorama alam Aceh dari Aceh
Besar hingga ke Aceh Barat ini. Itu semua menjadi aset bagi kita untuk
modal pembangunan dimasa mendatang dan kelestarian alam itu harus
dijaga,” kata dia menambahkan.
Untuk sektor pendidikan Aceh Barat,
gubernur berjanji akan terus ditingkatkan dimasa mendatang. Khusus upaya
penegerian Universitas Teuku Umar, Insya Allah dalam waktu dekat akan
menjadi universitas negeri, kata gubernur Zaini Abdullah.[antara]
SUMBER : wartaaceh.com
No comments:
Post a Comment